
Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, satu tahun perjalanan Pemerintahan Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menunjukkan arah kebijakan yang tegas, berfokus pada Asta Cita—delapan program unggulan yang menyentuh langsung aspek fundamental kehidupan masyarakat. Berbagai capaian, mulai dari konsolidasi politik hingga eksekusi program kesejahteraan, menandai babak awal Kabinet Merah Putih.
Konsolidasi Kekuatan: Stabilitas Politik di Tahun Pertama
Salah satu ciri paling menonjol di tahun pertama kepemimpinan Prabowo adalah kemampuannya membangun stabilitas politik. Setelah melewati kontestasi Pilpres 2024 yang dinamis, Presiden Prabowo menerapkan pendekatan politik akomodatif dan merangkul pihak-pihak yang sebelumnya berseberangan.
- Kabinet Merah Putih Inklusif: Komposisi kabinet diisi oleh figur-figur dari berbagai latar belakang politik, termasuk mantan rival dalam Pilpres. Langkah ini berhasil menciptakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengamankan dukungan mayoritas signifikan di parlemen.
- Dukungan Parlemen Kuat: Dengan sekitar 81% kursi DPR berada di barisan pendukung pemerintah, hubungan eksekutif dan legislatif berjalan relatif harmonis. Hal ini memungkinkan fokus pemerintahan tidak terpecah oleh tarik-menarik politik, melainkan langsung tertuju pada implementasi kebijakan pembangunan.
Stabilitas ini dilihat sebagai fondasi krusial untuk melaksanakan program-program jangka panjang tanpa terhambat gejolak politik domestik.
Program Prioritas: Investasi pada Pembangunan Manusia
Pemerintahan Prabowo secara eksplisit menjadikan pembangunan manusia sebagai strategi peradaban bangsa, menempatkan gizi, kesehatan, dan pendidikan sebagai urutan prioritas.
1. Makan Bergizi Gratis (MBG): Investasi Gizi Nasional
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan utama, menjangkau puluhan juta penerima manfaat, mulai dari ibu hamil, balita, hingga siswa.
- Capaian Siginifikan: Dalam satu tahun, program ini diklaim telah melayani hingga 36 juta penerima manfaat.
- Visi Jangka Panjang: MBG bukan sekadar bantuan konsumsi, tetapi investasi kecerdasan dan kesehatan untuk memutus mata rantai stunting dan meningkatkan potensi produktivitas generasi mendatang.
2. Cek Kesehatan Gratis (CKG): Langkah Preventif Skala Nasional
Inisiatif pencegahan di bidang kesehatan juga digalakkan melalui Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini bertujuan untuk deteksi dini penyakit dan langkah preventif berskala nasional. Hingga setahun berjalan, dilaporkan 43 juta warga telah memanfaatkan CKG. Selain itu, pemerintah berupaya mengatasi kekurangan tenaga kesehatan dengan rencana penambahan fakultas kedokteran dan beasiswa prioritas.
3. Sekolah Rakyat: Memutus Rantai Kemiskinan
Dalam upaya nyata memutus rantai kemiskinan, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 500 Sekolah Rakyat (SR). Hingga kini, 166 Sekolah Rakyat telah beroperasi, memberikan akses pendidikan berkualitas setara SD hingga SMA bagi anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa “anak orang miskin atau cucu orang miskin tidak harus menjadi miskin.”
Reformasi Tata Kelola dan Keadilan Ekonomi
Pemerintahan Prabowo juga memfokuskan diri pada reformasi birokrasi dan peningkatan efisiensi anggaran negara.
- Pengalihan Anggaran: Melalui perbaikan tata kelola, dilaporkan bahwa Rp306 triliun anggaran negara yang sebelumnya rawan dikorupsi dialihkan untuk mendukung program-program pro-rakyat, menunjukkan komitmen terhadap keadilan ekonomi dan pemberantasan korupsi.
- Stabilitas Ekonomi Makro: Meskipun menghadapi tantangan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di kisaran 5%, sementara inflasi berhasil dijaga di sekitar 2%, menjadikannya salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20.
Tantangan dan Perspektif ke Depan
Evaluasi setahun pemerintahan Prabowo juga tidak lepas dari tantangan dan kritik, terutama terkait isu-isu hak asasi manusia dan kebebasan sipil yang disorot oleh beberapa lembaga masyarakat. Erosi hak-hak sipil dan politik serta perlunya penguatan sistem hukum yang lebih transparan menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas politik dan demokrasi.
Namun, dengan tingkat kepuasan publik yang tinggi (beberapa survei mencatat angka kepuasan di atas 78%), Pemerintahan Prabowo memasuki tahun kedua dengan modal politik yang kuat dan fondasi program yang telah terbentuk. Fokus pada kesejahteraan sosial melalui MBG, CKG, dan Sekolah Rakyat akan menjadi penentu utama keberhasilan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Leave a Reply